|
Detail Cantuman
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Judul
|
:
|
Al Kautsar
|
Pemeran Utama
|
:
|
- WS Rendra
- Sunarti Rendra
- Yulinar Firdaus
|
Sutradara
|
:
|
- Chaerul Umam
|
Produser
|
:
|
PT Sippang Jaya Film (Chan Pattimura)
|
Keterangan publikasi
|
:
|
1977
|
Deskripsi fisik
|
:
|
Warna; 106 menit
|
|
|
|
Sinopsis
|
:
|
Saiful Bachri (Rendra), guru mengaji dari Pondok Pesantren Pabelan, dikirim ke Sekarlangit, suatu desa di luar Jawa, atas permintaan Haji Mustofa (Bagong Kussudiardjo). Ia terpilih karena kecuali kepandaiannya dalam agama, juga ketrampilannya dalam hal pertanian. Suatu hal yang dibutuhkan desa itu menurut Mustofa. Kedatangan Saiful menimbulkan berbagai reaksi dari penduduk desa. Haji Musa (Wisnu Wardana), yang jadi panutan penduduk, mula-mula tidak simpati pada pembaruan yang dibawakan Saiful. Konflik halus ini meningkat karena berhadapannya Saiful dengan Tuan Harun (Soultan Saladin), tengkulak yang ditakuti penduduk dan yang menghalalkan segala cara, termasuk "membunuh" suami Halimah (Henny Kundhalini), yang sudah sakit-sakitan, untuk bisa memperistrinya. Niat ini tak kesampaian. Halimah malah bersimpati pada Saiful, meski Saiful berusaha tak menanggapi, karena ia sudah punya pacar di Pabelan, yaitu Nur (Yulinar Firdaus), yang baru di akhir film diketahuinya putri Haji Musa. Halimah ikut mengajar di madrasahnya. Maka Harun dan tangan kanannya, Kamarudin Sutan (Wahab Abdi), penjudi yang terjerat hutang pada Harun, menyebarkan fitnah. Ini gagal. Usaha pembunuhan saat berburu babi juga gagal. Kesempatan baik datang saat Saiful bersama penduduk membuat saluran air, agar sawah desa itu tidak lagi tergantung hujan. Halimah hanyut. Saiful menyelamatkan dengan membuat pernafasan bantuan. Harun menganggap itu zinah. Penduduk terhasut. Ulama panutan desa haji Musa tak bisa berbuat apa-apa. Madrasah dirusak. Dalam keadaan begini Saiful bisa menyadarkan Sutan, yang pada dasarnya masih punya nurani, karena ia murid langsung ulama besar desa itu. Ia terkucil dari desa karena mencuri uang di mesjid untuk pengobatan ibunya. Mereka berdua memergoki Harun yang berusaha memperkosa Halimah. Sutan marah karena Harun menghina Tuhan. Ia melakukan salat, dan lalu membakar gudang beras Harun. Perkelahian terjadi di dalam gudang yang terbakar. Lagi-lagi Saiful menyelamatkan mereka. Namanya pulih, dan hubungannya dengan Nur semakin cerah. Cukup menarik untuk dicatat: penggunaan paduan suara dengan lagu-lagu salawat sebagai unsur utama ilustrasi musiknya.
|
|
|
|
Subjek
|
:
|
- Film - Drama
|
|
|
|
Judul Lagu Tema
|
:
|
[Tidak Dicantumkan]
|
Sumber
|
:
|
Katalog Film Indonesia 1926-2007/Oleh : JB. Kristanto (Jakarta : Nalar, 2007)
|
Cuplikan Film
|
:
|
Catatan : Anda harus memiliki aplikasi Windows Media Player untuk dapat melihat cuplikan film ini (format wmv). Apabila proses streaming video tidak berhasil, silahkan mengunduh dokumen video tersebut melalui pranala di bawah ini :
|
Cuplikan Lagu Tema
|
:
|
[Tidak dicantumkan]
|
Poster Film
|
:
|
[Tidak dicantumkan]
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|